Jumat, 13 Maret 2009

Susahnya Hidup dari Iklan

Untuk media online, pendapatan lewat iklan sudah merupakan hal yang lumrah. Bahkan layanan internet yang top seperti Google atau Detik.com juga mengandalkan iklan sebagai sumber pemasukan. Hal ini juga sudah menjadi panutan bagi pemain kecil, seperti kamu2 dan saya, bahwa alternatif pertama untuk monetisasi suatu web aplikasi atau blog adalah dengan menerima iklan. Tapi sadarkah anda, bahwa jalan dengan tujuan ini sangatlah berliku dan penuh rintangan?
Iklan Butuh Untuk Dilihat

Pemasang iklan tentunya mengharapkan Return of Investment (ROI) sebesar mungkin dari biaya yang dikeluarkan. Tentu saja, satu2nya jalan adalah membuat iklan ini dilihat banyak orang sehingga pemasang iklan merasakan manfaatnya. Jadi bila anda adalah pemilik situs yang hendak menjual spot iklan, jumlah pengunjung sudah menjadi syarat nomer satu.
Butuh Waktu

Bila jumlah pengunjung menjadi acuan utama, maka pengelola situs pasti membutuhkan waktu untuk mendatangkan pengunjung (Kecuali anda seorang selebriti). Hal ini membuat adanya tenggang waktu mulai dari berjalannya situs di hari pertama, sampai hari penerimaan iklan yang pertama. Hal ini juga berlaku bagi para pemain AdSense, karena pertimbangan Click-Through-Ratio (CTR) yang sangat kecil.
Pengguna Internet yang Belum Jelas

Kita memang bisa berkata pengguna Internet di Indonesia telah mencapai 25 juta pengguna (atau berapapun sekarang jumlahnya). Namun keberadaan mereka masih dianggap belum jelas sehinggan tidak bisa meyakinkan masyarakat umum bahwa media internet sudah mapan. Bahkan strategi untuk beriklan online masih menjadi tanda tanya bagi sebagian besar orang.
Dominasi Layanan Luar Negeri

Bila dilihat situs2 yang digemari pengguna internet Indonesia, tentu daftarnya akan didominasi oleh situs luar negeri, seperti, Facebook, Friendster, atau Flickr. Jarang terdengar layanan lokal, selain sumber berita, yang bisa setara dengan layanan luar negeri. Oleh karena itu pemasang iklan (yang mampu) cenderung fokus ke layanan luar negeri tersebut, karena sekali hantam hasilnya terasa, meskipun mahal dalam tarif dollar.
Belum Ada Dukungan Umum

Karena keberadaan pengguna internet yang belum jelas dan masih terfokus di layanan luar negeri, pemasang iklan lokal jadi ragu dan bingung menata anggaran dan penyebaran iklannya. Hasilnya juga masih merupakan tanda tanya bagi mereka yang masih mencoba atau para pendatang baru. Oleh karena itu, mereka memilih untuk tetap di jalur tradisional.
Sistem Yang Belum Sempurna

Bila dihitung jumlah pageview, memang sudah terbilang besar. Tapi angka ini juga tersebar luas dalam jumlah situs yang jauh lebih banyak lagi. Seperti disebutkan di atas, susah bagi pemasang iklan untuk mengontrol penyebaran iklannya. Hal ini sebenarnya merupakan peluang bagi agen2 iklan dan layanan penengah lainnya, seperti PPC lokal yang telah ada. Tapi kelihatannya sistem ini masih belum sempurna dan kehadiran nama2 besar di layanan PPC masih belum terlihat jelas.
Mencari Pemasang Iklan adalah Pekerjaan Tetap

Bukan hanya pengembangan aplikasi dan operasional yang menyita waktu. Tugas mencari pemasang iklan adalah tugas berat, karena butuh fokus dan menyita waktu. Siap2lah untuk kecewa bila sodoran proposal anda ditolak berulang kali.
Faktor Who’s Who

Andai saja semua syarat di atas telah terpenuhi dan anda sekarang mempunyai pekerjaan khusus untuk memasarkan spot iklan situs anda. Faktor Who’s Who, atau relasi juga memegang peranan yang sangat penting. Bukan rahasia lagi bagi para agen iklan untuk merawat daftar nama bagian marketing tiap2 perusahaan, yang sekadang juga UUD (Ujung-Ujungnya Duit).

Masih niat cari pemasang iklan? Bukan mustahil koq. :) Pastikan juga biaya untuk menutupi biaya operasional di masa tenggang tadi.

0 komentar:

About This Blog

  © Free Blogger Templates Spain by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP